Bupati menegaskan, konflik di Maluku Tenggara bukanlah konflik antaragama

Insiden bentrok yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2022, tidak ada hubungannya dengan perselisihan agama.

Langgur, Maluku Tenggara (Partaipandai.id) – Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun meminta masyarakat tidak terprovokasi dan menegaskan bentrokan antarkelompok warga di Kabupaten Kei Besar bukanlah konflik agama.

“Dinyatakan dengan tegas bahwa peristiwa pertikaian yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2022, tidak ada hubungannya dengan pertikaian agama,” kata Thaher Hanubun, di Langgur, Minggu.

Pada Sabtu, 12 November 2022, terjadi peristiwa yang melibatkan dua kelompok masyarakat di Pulau Kei Besar, yaitu antara kelompok masyarakat di Ohoi (Desa) Bombay dan Ohoi Elat yang kemudian menyebar ke beberapa desa lainnya. Pemicu bentrokan tersebut adalah sengketa tanah yang akhirnya mengakibatkan dua korban jiwa, puluhan luka-luka, dan kerusakan beberapa desa.

Thaher Hanubun mengajak pihak yang bertikai untuk berdamai dan menghentikan inisisi sedih itu. Berbagai langkah koordinasi dengan aparat keamanan, TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan pemerintah daerah telah dilakukan untuk secepatnya memulihkan situasi yang kondusif dan mengupayakan perdamaian antara pihak yang bertikai.

Sementara proses berjalan, Thaher mengimbau semua pihak menahan diri dan mewaspadai penyebaran hoaks.

“Semua pihak harus mewaspadai penyebaran hoaks, berita bohong, dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik,” ujarnya juga.

Sejumlah personel Polri dan TNI berjaga di Kampung Elat untuk mencegah bentrokan lanjutan di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (13/11/2022). Partaipandai.id/Cyprianus Yanyan


Pantauan Partaipandai.id di Desa Elat, Minggu, kondisi sudah mulai membaik dan tidak ada lagi serangan dari kedua pihak yang bertikai. Warga terlihat masih waspada dan berjaga-jaga di desanya masing-masing.

Sekretaris Jenderal Keuskupan Amboina, RD Agustinus Arbol, menyatakan keuskupan mengutuk keras segala bentuk provokasi dan tindakan kriminal yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Ia mengatakan, pihak keuskupan meminta kepada pemerintah daerah dan kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kejahatan dan provokasi dalam peristiwa tersebut. Aparat TNI-Polri juga harus memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Mengajak tokoh agama, adat, budayawan, pemuda dan masyarakat untuk membantu aparat TNI-Polri ikut menjaga keamanan agar situasi terkendali dan kondusif,” ucapnya juga.

Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif dalam keterangan resminya meminta semua pihak menghentikan pertempuran di Maluku. “Sampai kapan konflik ini berlanjut, sedangkan daerah lain sudah maju membangun daerahnya, meningkatkan ekonomi kerakyatan dan mensejahterakan rakyat untuk generasi penerus anak cucu,” kata Kapolres Maluku.

Di lapangan, aparat keamanan dari TNI dan Polri mulai berdatangan dan bersiaga di lokasi bentrokan terjadi. TNI berasal dari Kodim 1503 dan Yonif 734 Ibra, sedangkan polisi terdiri dari Polres Malra, Korps Brimob C Tual, dan Brimob Polda Maluku yang baru saja tiba di Langgur yang kemudian menuju Kei Besar.

Berdasarkan data yang dihimpun Partaipandai.id, dampak bentrokan antarkelompok warga mengakibatkan kerusakan berupa kendaraan roda dua yang terbakar sebanyak enam unit di Ohoi Depur dan Wakatran dekat Ohoi Elat, kemudian enam rumah di Ohoi Depur, Wakatran dan Warga Wakol, dua gedung SMP dan SMA di Wakatran, serta 22 rumah warga di Ohoi Ngurdu terbakar dan rusak berat.

Korban yang terluka akibat terkena panah atau luka tusukan benda tajam terdiri dari 14 korban di Ohoi Bombay, satu orang di Ngurdu, tujuh orang di Ohoi Soinrat, enam orang di Ohoi Watsin, dan 22 orang di Elat.

Dua polisi juga terluka terkena panah, yakni Matias Vavu, anggota Brimob BKO Yon C Pelopor Tual, yang mendapat luka panah di paha kiri, dan Surya Indra Lasmana, anggota Polsek Kei Besar, yang mendapat luka tembak. panah luka di pinggang kirinya.

Sementara itu, dua korban masing-masing berasal dari Ohoi Bombay, yakni Tosy Urbanus Uluhayanan (28) yang meninggal akibat terkena proyektil di tenggorokan, dan satu orang lansia warga Ohoi Ngurdu bernama Daniel Kabinubun (62) yang meninggal akibat tertembak. terjebak di dalam rumah yang terbakar.

Baca juga: Kapolda Maluku dan Pangdam menyerukan penyelesaian konflik masyarakat di Malra
Baca juga: Polda Maluku menambah dua SST untuk mengatasi konflik di Maluku Tenggara


Pengkhotbah: Cyprianus Yanyaan
Editor: Budisantoso Budiman
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *