“Bungker itu memiliki brankas untuk menyimpan barang bukti dan transaksi narkoba. Pengakuan terakhir (pelaku) justru masuk ke sana seberat tiga kilogram dan sudah beredar cukup lama,”
Makassar (Partaipandai.id) – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel mengungkapkan ditemukan bunker penyimpanan narkoba di salah satu kampus ternama di Kota Makassar.
“Bungker itu ada brankas untuk menyimpan barang bukti dan transaksi narkoba. Pengakuan terakhir (pelaku) justru masuk tiga kilogram di sana dan sudah beredar cukup lama,” kata Direktur Riset Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan saat pelepasan kasus didampingi tersangka di Mapolda Sulsel, Makassar, Kamis.
Namun pihaknya belum bisa mengungkap kampus mana yang dimaksud, karena menunggu momen tertentu dan mengejar jaringan lain yang belum tertangkap.
“Ada jaringan Lapas (Lapas), jadi pengembangannya jaringan ke Lapas. Saya belum sebutkan lokasinya, supaya tidak muncul di media dulu,” ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, dengan adanya temuan tersebut, tentu hal ini merupakan hal negatif yang tidak boleh terjadi di lingkungan kampus untuk peredaran narkoba, melainkan justru merusak generasi bangsa.
“Tapi, yang jelas ini kondisi miris yang kita hadapi. Di kawasan kampus seharusnya untuk pendidikan, menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan, tapi malah dijadikan sebagai pemasaran (narkoba),” dia berkata.
Dia mengatakan, peredarannya sangat masif dan memprihatinkan karena ada buku rekapitulasi.
“Peredarannya sangat masif, dan ini sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekap, ada distribusi. Kita akan kejar siapa di balik semua ini,” kata Kombes Dodi menegaskan.
Ia berharap pihak kampus membantu, jangan panas-panasan dan belum tentu diremehkan atau meremehkan dalam hal ini, melainkan merapat, mengidentifikasi mahasiswa atau komponen civitas akademika yang terindikasi terlibat.
“Agar bisa kita kurangi dan tekan siapa pelakunya yang memasukkan barang itu. Saya yakin pasti ada aktor di baliknya. Oleh karena itu, saya mengharapkan dukungan dan partisipasi komponen civitas akademika,” harapnya.
Selain itu, partisipasi dan dukungan manajemen kampus dapat dijadikan sebagai wadah lembaga pendidikan kampus ini untuk menginterprestasikan orang-orang yang ingin menjadi penerus bangsa.
“Kalau ini sampai tidak terkendali, generasi kita akan hancur. Karena ini berangkat dari lembaga pendidikan. Makanya kita tanggapi bersama jika ada yang terindikasi terlibat sebagai pengguna, mari sama-sama merehabilitasi mereka,” ujarnya.
Selain di kampus, tambah Dodi, peredaran narkoba banyak ditemukan di sekolah-sekolah, baik di tingkat SMP maupun SMA. Sehingga dilakukan kerjasama dengan komponen pendidikan untuk mewujudkan sekolah yang bersinar terang atau bersih dari narkoba.
Reporter: M. Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023