Ganjar: Moderasi sudah menjadi praktik sehari-hari masyarakat Indonesia

Tunis, Tunisia (Partaipandai.id) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai moderasi atau moderasi merupakan praktik keseharian masyarakat Indonesia yang diwarisi dari nenek moyang bangsa.

“Bagi masyarakat Indonesia, moderasi bukanlah tujuan, tetapi sudah menjadi praktik sehari-hari yang kita warisi dari nenek moyang kita,” kata Ganjar disampaikan secara daring pada penutupan simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Daerah (PPIDK) Timur Tengah-Afrika di Tunis, Tunisia, Rabu.

Ia mengatakan bahwa moderasi menjadi stimulan untuk mengangkat derajat kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ganjar mencontohkan enam sapaan, yakni empat sapaan pokok yang dilandasi semangat keagamaan, satu sapaan untuk penganut kepercayaan, dan satu sapaan yang dilandasi rasa kebangsaan.

“Hanya Indonesia yang punya salam sebanyak itu, tanpa menambahkan salam daerah. Ini bukan soal efisiensi atau tidak, tapi ini adalah cara untuk menghormati dan menjaga hati sesama dan seluruh negeri,” katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo melepas ekspor benang ke India dan Brazil

Ganjar yang juga calon presiden pada pemilu 2024 ini menilai sapaan merupakan cara menghormati dan menjaga perasaan seluruh anak bangsa.

Ia menilai, ketika berhasil menggali dan memahami jiwa filosofis yang diwariskan nenek moyangnya kepada masyarakat, maka saat itu ia berhasil menjaga hati dan perasaan suatu bangsa.

“Metode seperti itu tidak bisa kita temukan di pusat-pusat peradaban dunia, seperti Inggris, China, India, atau Arab Saudi. Apalagi jika jiwa filosofisnya terungkap dan diaktualisasikan dalam Pancasila,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur menegaskan larangan pungutan liar di depan kepala sekolah se-Jawa Tengah

Ganjar melihat semangat Pancasila sebagai pemahaman dan pedoman seluruh masyarakat dunia untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan.

Menurutnya, Pancasila tidak berpijak pada satu agama, suku/kelompok, dan tidak memiliki kepentingan ekonomi satu golongan.

“Ketika ada negara yang menjadikan agama dan modernisasi sebagai pijakan utama dan eksklusif yang justru memicu konflik, Indonesia hadir dengan segenap kecintaan seluruh anak bangsa dengan semangat moderasi,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada orang Indonesia yang tidak moderat, maka mereka akan melupakan sejarah dan asal usul bangsanya. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengingatkan dan memahami kembali para leluhur bangsa Indonesia.

Baca juga: Ganjar menyoroti masalah lulusan universitas yang sulit mendapatkan pekerjaan

Reporter: Imam Budilaksono
Editor: Didik Kusbiantoro
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *