Jakarta (Partaipandai.id) – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengatakan kontrol dari keluarga lebih bisa diandalkan untuk mencegah seseorang terkena terorisme, dibandingkan dengan lembaga keagamaan, BNPT, atau Detasemen Khusus (Densus). Densus) 88 Polisi Antiteror.
“Kita tidak bisa mengandalkan lembaga negara, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88, dan sebagainya. Ini lebih mengandalkan kontrol keluarga. Di sini, ada kontrol orang tua terhadap anak. anaknya. ,” kata Islah, saat menjadi narasumber dalam Podcast Kafe Toleransi BNPT, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BNPT TV, di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: UMM-BNPT bekerjasama untuk mencegah terorisme di lingkungan kampus
Menurutnya, keluarga lebih bisa diandalkan karena terpaan terorisme saat ini tidak muncul dari lembaga kajian kolektif atau kajian organisasi teror, tetapi berasal dari individu, terutama generasi muda, melalui akses gadget atau dunia digital.
“Kalau dipikir-pikir, orang bisa terpapar di sudut ruangan, itu bisa mengenai seseorang tertutup yang hidupnya dengan laptop atau handphone. Kemudian, dia melakukan upaya serigala tunggal, serangan teror soliter,” jelas Islah.
Lebih lanjut Islah mengatakan, aksi teror yang dilakukan sendiri-sendiri banyak terjadi di Indonesia.
Diantaranya, kasus penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto periode 2016-2019 yang terjadi pada tahun 2019 dan penyerangan di Mabes Polri yang melibatkan pelaku bernama Zakiah Aini.
“Ini Baik tindakan sendiri, serigala tunggalkata Islah.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa pencegahan dan pemberantasan terorisme di tanah air bukan hanya tugas sejumlah organisasi masyarakat atau lembaga pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran masyarakat sebagai sektor hulu.
“Kita tidak perlu meragukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk melakukan operasi intelijen, operasi penertiban, dan deradikalisasi. Yang terpenting hulu. Kalau kita sukses di hulu, maka di hilir juga harus lebih kecil. , ” kata Isla .
Baca juga: BNPT dan ASEAN membahas pengembangan strategi kontra-terorisme
Baca juga: BNPT ungkap 5 langkah hentikan pendanaan teror berkedok amal
Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022