Ditanya apakah dia siap untuk menyeberang dengan Walikota Risma, Mujiaman mengatakan bahwa orang tidak bisa selalu berjalan dengan ideal
SURABAYA, Partaipandai.id – Menjelang pilkada, suhu politik di Surabaya mulai memanas karena sejumlah calon muncul untuk menantang partai petahana PDIP. Posisi kokoh partai PDIP di kursi walikota Surabaya kini mendapat penantang serius dari koalisi 8 partai yang mengusung Machfud Arifin sebagai calon walikota.
Delapan pihak; PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, Nasdem, Golkar dan PKS. Saat DPC PKB Surabaya menggelar hari ke-22 di kantornya, Sabtu (1/8) lalu, hadir Calon Wakil Walikota Surabaya, Machfud Arifin. Yang mengejutkan, kehadiran Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno.
Kehadirannya di sana tentu menuai pro dan kontra. Pasalnya, saat ini tercatat sebagai direktur di salah satu BUMD Surabaya, PDAM Surya Sembada. Sehingga netralitasnya di tahun politik ini dipertanyakan. Apalagi, Mujiaman tidak hadir sebagai tamu biasa. Ia sempat memberikan sambutan dan secara terbuka mendukung Machfud Arifin sebagai Wali Kota Surabaya periode 2021-2025 mendatang.
Selain itu, Mujiaman didorong untuk menjadi calon sebagai calon wakil walikota mendampingi Machfud Arifin. Pihak yang mendorongnya adalah PKB saat ini. Ditemui usai acara Mujiaman menyampaikan kehadirannya sebagai tamu undangan.
“Saya diundang, jika saya tidak datang, saya akan sombong dan seumur hidup saya akan menjadi masalah. Jadi saya datang ke sini untuk menunjukkan bahwa saya tidak sombong,” katanya.
Soal pidatonya yang secara gamblang menyatakan dukungannya kepada Machfud Arifin, Mujiaman mengatakan hal itu harus dilakukan. “Di tempat seperti ini, kamu harus melakukan hal seperti itu, di sini jika kamu mendukung orang lain, kamu akan berada dalam masalah. Itu hanya etika,” katanya.
Ditanya apakah dia siap untuk menentang Walikota Risma, Mujiaman mengatakan bahwa orang tidak selalu bisa berjalan dengan cara yang ideal. “Ketika kita ditempatkan di suatu tempat kita harus melakukan hal yang benar,” tegasnya tentang dukungannya kepada Machfud Arifin.
Jadi tidak khawatir ditegur Wali Kota Risma? Mujiaman menanggapi pertanyaan ini dengan santai. “Tegur ya aku minta maaf. Dia pasti tahu juga,” sambungnya.
Saat ditanya mengenai namanya yang muncul sebagai salah satu calon wakil walikota yang mendampingi Machfud Arifin, Mujiaman menyerahkannya kepada partai pendukung.
“Jadi final tergantung Pak Machfud Arifin. Saya yang pertama sekarang sebagai Direktur PDAM yang saya tidak punya kapasitas untuk melamar. Itu semua tergantung Pak Machfud Arifin dan kemudian pada pihak pendukung,” tambahnya.
Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengatakan memang sengaja mengundang keduanya. “Kalau Pak Machfud cocok, ya,” jelasnya.
Musyafak kembali mengatakan bahwa Mujiaman tampak serius menjadi kontestan cawawali Surabaya.
“Dia kini sudah berani terang-terangan disebut cawawali, meski saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Surya Sembada. Artinya nawaitu itu serius,” katanya.
Menurut Musyafak, PKB belum secara resmi mengajukan sosok cawawali untuk MA. “Tapi mengundang Pak Mujiaman itu seperti isyarat. Kami tidak bisa mengusulkan cawawali. Tunggu Pak Machfud masuk dulu, baru kami akan berbaring berpasangan nanti,” katanya.(lan/n)