Jakarta (Partaipandai.id) – Pemerintah menetapkan cara Beberapa Matikan Analog (ASO) sebagai langkah migrasi layanan dari TV analog ke TV digital di tanah air dan menjadikan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) percontohan pertama.
“Sekarang (ASO) ingin dilakukan di pusat-pusat perekonomian, termasuk di DKI Jakarta,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam diskusi bertajuk “Dukung Era Baru TV Digital, Jabodetabek Siap ASO” di Jakarta, Jumat.
Dalam skema beberapa ASOLayanan TV analog akan dihentikan dengan pertimbangan kesiapan masing-masing daerah berdasarkan laporan dari pemerintah daerah.
Baca juga: Kominfo optimis bisa menyelesaikan ASO dalam waktu empat bulan
Alasan dipilihnya Jabodetabek sebagai inisiasi skema beberapa ASO karena daerah ini merupakan daerah yang paling padat penduduknya dan dengan begitu dapat dilihat apakah sarana dan prasarana yang disiapkan mampu atau tidak untuk memberikan akses siaran TV digital kepada warga yang berdomisili di Jabodetabek.
Pada awalnya diputuskan bahwa Indonesia akan menerapkan ASO dalam tiga tahap, namun berdasarkan implementasi di negara lain dan kondisi di lapangan, diputuskan beberapa ASO terpilih.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Adapun beberapa ASO Sebelumnya telah diterapkan di negara maju seperti Amerika Serikat hingga Jepang.
Skema tersebut juga akhirnya dianggap cocok untuk Indonesia mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan tersebar luas di Nusantara.
“Kita juga harus melihat agar masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan dan siaran tetap menjangkau mereka dengan baik hingga batas waktu tertentu dilakukan. Matikan Analog penuh,” kata Joni.
Baca juga: Kemenkominfo mendapat bantuan dari Kemendagri untuk verifikasi data STB
Kemenkominfo juga secara simbolis memberikan bantuan peralatan set top box (STB) kepada beberapa perwakilan masyarakat di Jabodetabek untuk menandai kawasan ini sebagai persiapan ASO.
Sekitar 400 ribu rumah tangga di Jabodetabek akan mendapatkan bantuan STB yang dipenuhi baik dari penyelenggara multiplexing maupun dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Salah satu perwakilan pemangku kepentingan dari Jabodetabek, Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi intensif untuk menyukseskan migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital.
Dukungan lain yang diberikan DKI Jakarta untuk menyukseskan migrasi layanan ini adalah dengan mendistribusikan STB kepada masyarakat miskin agar mereka yang memiliki TV Analog dapat merasakan layanan TV digital.
Baca juga: Kominfo optimis bisa menyelesaikan ASO dalam waktu empat bulan
Di Jakarta, setidaknya ada 123.888 KK yang menerima bantuan STB.
Sejauh ini, 40 persen masyarakat sudah mendapatkan bantuan STB dan penyaluran STB masih berlanjut hingga seluruh masyarakat miskin bisa mendapatkan alat ini sehingga ASO bisa dilakukan.
“Dukungan terhadap ASO di DKI Jakarta akan terus berlanjut melalui program ini. Keberhasilan migrasi dari penyiaran analog ke digital dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, khususnya di Jakarta,” kata Marullah.
ASO di Jabodetabek sebenarnya akan dilakukan jika seluruh rumah tangga kurang mampu telah mendapatkan bantuan STB sesuai dengan ketentuan yang disepakati oleh Pemerintah dan penyelenggara multiplexing.
Target akhir ASO dapat diimplementasikan secara penuh di Indonesia pada 2 November 2022.
Baca juga: Komisi I DPR mengingatkan penyelenggara multiplexing untuk memenuhi bantuan STB
Baca juga: Kominfo memastikan bahwa ASO terakhir tetap pada 2 November
Baca juga: Menkominfo menjadikan Jepang sebagai tolok ukur penerapan ASO di negara kepulauan
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022