Jakarta (Partaipandai.id) – Tokoh Pemuda Muhammadiyah Abdullah Keliobas mengapresiasi kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada acara pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11).
“Apresiasi yang tinggi harus kita berikan kepada Presiden atas kehadirannya pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan Aisyiyah di Solo. Kontribusi Muhammadiyah untuk bangsa dan negara bukanlah hal baru. Sejak tahun 1912, Muhammadiyah hadir untuk negeri,” ujar Abdullah, seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, kehadiran Presiden Jokowi pada pembukaan Muktamar Muhammadiyah merupakan bukti penghormatannya kepada Muhammadiyah. Bahkan diketahui juga Presiden Jokowi rela meninggalkan KTT APEC di Bangkok, Thailand, lebih awal untuk membuka konferensi tersebut.
“Tentunya kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi yang meninggalkan KTT APEC di Thailand hanya untuk hadir membuka Muktamar Muhammadiyah dan itu merupakan penghargaan Presiden Jokowi terhadap Muhammadiyah, suatu apresiasi yang luar biasa,” ujar Abdullah.
Abdullah memastikan Muhammadiyah memiliki komitmen dan pandangan yang sejalan dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam menghadapi berbagai ancaman bangsa Indonesia ke depan, seperti ekonomi, krisis pangan, dan misi perdamaian dunia.
Baca juga: Presiden membuka Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah yang dihadiri ribuan peserta
Baca juga: Jokowi membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta
“Muhammadiyah sejalan dengan Presiden dalam menghadapi ancaman global karena Muhammadiyah lahir untuk umat dan bangsa. Hakikatnya Muhammadiyah bukan sekedar retorika, tapi aksi nyata,” ujarnya.
Abdullah yang sudah lama berkecimpung dalam kepengurusan DPP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, fokus Muhammadiyah dari dulu hingga sekarang adalah memajukan dunia pendidikan dan kesehatan. Salah satu yang dibuktikan adalah ketika Muhammadiyah sebagai organisasi terlibat langsung dalam penanganan pandemi COVID-19 bersama pemerintah.
Dengan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa saat ini, ia memandang Muhammadiyah harus berperan lebih besar, seperti menjangkau kancah internasional.
“Di era saat ini, Muhammadiyah harus berperan, tidak hanya untuk amal usaha, tetapi Muhammadiyah harus berperan di kancah internasional, apalagi masalah yang dihadapi dunia saat ini adalah krisis ekonomi, ketahanan pangan dan perang,” ujarnya.
Selain itu, ia memandang Muhammadiyah harus memainkan peran politik kebangsaan, seperti menyampaikan kepada warganya untuk menjaga perdamaian dunia dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Harus disampaikan kepada warganya (united citizen) untuk menjaga dunia yang damai, berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, apalagi ancaman krisis akan berdampak besar bagi masyarakat,” kata Abdullah.
Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Redaksi Pandai 2022