Mengutip laporan IGN pada Jumat, penundaan tersebut disebabkan lantaran pengembang gim, Tencent memindahkan ratusan pegawai yang bekerja di proyek gim “Assassin’s Creed Jade” untuk mengembangkan gim original terbaru mereka yaitu “DreamStar”.
Baca juga: Ubisoft putuskan tidak menambah investasi pengembangan “game” VR
Saat ini Tencent tengah lebih memprioritaskan proyek gim yang menggunakan kekayaan intelektual milik mereka sendiri ketimbang gim adaptasi waralaba besar seperti “Assassin’s Creed”. Keputusan tersebut diambil karena keuntungan yang diraih dari gim adaptasi waralaba lebih kecil dibandingkan gim kreasi sendiri.
“Assassin’s Creed Jade” merupakan gim spin-off “Assassin’s Creed” yang dirilis khusus untuk mobile dengan berlatar tempat di China pada era kuno. Diketahui gim tersebut masih dalam tahap pengembangan setidaknya sejak empat tahun lalu.
Baca juga: “Assassin’s Creed Mirage” akan hadirkan fitur edukasi sejarah
Gim ini menjadi satu-satunya dari waralaba “Assassin’s Creed” yang dihadirkan secara eksklusif untuk perangkat mobile. Proyek gim ini dikerjakan oleh Level Infinite, anak usaha yang berada di bawah naungan Tencent, bersama dengan pemilik waralaba “Assassin’s Creed” yaitu Ubisoft.
Selain “Assassin’s Creed Jade”, waralaba “Assassin’s Creed” juga akan kehadiran gim baru lainnya yakni “Assassin’s Creed Codename Red” yang dijadwalkan rilis pada akhir Maret 2025.
Baca juga: MSI dan Ubisoft kolaborasi game “Assassin’s Creed Valhalla”
Baca juga: Ingin saingi PlayStation, XBox rilis cuplikan “Assassin’s Creed”
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © Partaipandai.id 2024