Jakarta (Partaipandai.id) – Ketua Lazisnu Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Muhammad Ni’am Sutaman menilai siaran digital dapat mendongkrak potensi ekonomi di suatu daerah.
“Semoga (siaran digital) bisa membawa manfaat dan ilmu pengetahuan,” kata Ni’am saat webinar sosialisasi analog switch-off (ASO), Senin.
Siaran digital diprediksi akan menumbuhkan industri penyiaran, selain menambah jumlah saluran, siaran televisi diyakini akan meningkat. Menurut Ni’am, siaran digital bisa menonjolkan, misalnya, keindahan alam suatu daerah.
Saat ditayangkan di televisi, dengan gambaran yang jelas, Ni’am berharap lebih banyak orang yang melihatnya sehingga tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Potensi ekonomi lain dari penyiaran digital, menurut Ni’am, adalah meningkatnya jumlah profesi yang terkait dengan bidang digital, seperti animasi.
“Dengan penyiaran digital, akan lahir lebih banyak generasi digital,” kata Ni’am.
Migrasi siaran televisi dari analog ke digital dinilai sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan masyarakat karena masih banyak masyarakat yang menonton televisi.
Lazisnu Pati mengutip survei Indikator Politik “Akses Media dan Perilaku Digital 2022” bahwa televisi merupakan media kedua (36,1 persen) yang paling sering diakses warga, satu peringkat di bawah internet (55,3 persen).
Ia juga mengingatkan bahwa penghentian siaran televisi analog bukan berarti “suntikan mematikan” bagi penyiaran televisi, melainkan perubahan teknologi dalam penyiaran.
Penyelenggara multiplexing ASO dan pemerintah berkomitmen memberikan subsidi berupa set top box gratis bagi masyarakat miskin agar tetap bisa menonton siaran digital.
Lazisnu Pati mengapresiasi kebijakan tersebut sebagai dukungan bagi warga. Ia khawatir masih ada masyarakat yang belum memahami siaran digital, sehingga ketika siaran analog dihentikan, warga menilai pesawat televisi mereka sudah tidak bisa digunakan lagi.
Indonesia memasuki era penyiaran digital mulai tahun ini. Sejumlah daerah telah disuguhkan siaran dan siaran digital siaran langsung.
Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan manfaat “dividen digital” dari ASO
Baca juga: KPI mengkaji sistem pengawasan untuk siaran TV digital
Baca juga: ATSDI mendukung penuh implementasi ASO mulai 2 November 2022
Reporter: Natisha Andarningtyas
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022