Diduga data yang dipublikasikan di forum tersebut adalah hasil rekayasa
Jakarta (Partaipandai.id) – PT Telkom Indonesia menyatakan belum menemukan adanya kebocoran data dari pengguna layanan IndiHome, setelah perusahaan telekomunikasi milik negara itu melakukan penyelidikan internal terhadap dugaan kebocoran data dan riwayat pelanggan. menjelajah.
“Berdasarkan pemeriksaan dari kemarin sore hingga pagi ini, kami juga mengecek ke internal pihak terkait, bahwa tidak ada catatan ID IndiHome yang valid (dalam temuan data yang bocor),” kata SVP Corporate Communication and Investor Relations Telkom Ahmad Reza dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Reza menjelaskan Telkom tidak menggunakan email dengan format @telkom.netbaik untuk kepentingan perusahaan atau sebagai fitur atau layanan kepada pelanggan.
“Fungsinya bukan sebagai e-mail. Format .bersih ini sebagai format ranah/domain atau identitas pengguna IndiHome,” ujarnya.
Ia juga menegaskan tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan sejarah menjelajah dan data pribadi secara berdampingan (dilanggar).
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
“Tidak ada sistem didilanggarDan bisa diasumsikan bahwa data yang dipublikasikan di forum tersebut adalah hasil rekayasa,” kata Reza.
Selain itu, Reza mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dan menjelaskan kondisi permasalahan saat ini.
Di sisi lain, EGM Teknologi Informasi Telkom Sihmirmo Adi menambahkan, Telkom segera mengambil tindakan hati-hati saat mengusut dugaan kebocoran data tersebut.
“Kami melakukan (pencarian dan penyelidikan) tepat waktu. Tentu kita harus hati-hati dan tidak mau gegabah, karena ini menyangkut kepercayaan publik. Semua melangkah Bahkan investigasi memiliki protokol. Prosesnya sudah distandarisasi dan kami ikuti,” kata Sihmirmo.
VP Network/IT Stra, Tech and Architecture Telkom, Rizal Akbar juga memastikan data pelanggan IndiHome terlindungi dengan enkripsi dan firewall berlapis.
“Kami menyimpan data dan riwayat penjelajahan disimpan secara terkendali, rahasia dan terlindungi. Data juga dienkripsi. Jadi, ketika data mengungkapkantidak akan terbaca dengan mudah karena terenkripsikata Rizal.
Sebelumnya, Minggu (21/8), beredar informasi di media sosial bahwa ada 26.730.797 data historis menjelajah Bocoran pelanggan IndiHome antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.
Data yang dijual di situs penerobosan tersebut diklaim berasal dari periode Agustus 2018 hingga November 2019.
Pernyataan terakhir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Minggu (21/8) mengatakan sedang menyelidiki dugaan data pelanggan IndiHome bocor dan masuk ke situs gelap.
Baca juga: Telkom tegaskan tidak jual beli data pelanggan
Baca juga: Telkom menyebut data IndiHome yang bocor tidak valid
Baca juga: Kominfo selidiki dugaan kebocoran data IndiHome
Wartawan: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022