Tidak mendapatkan anggaran yang besar tetapi hasilnya tidak jelas.
Jakarta (Partaipandai.id) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memandang perlu adanya gerakan yang masif dan terkoordinasi untuk menanggulangi terorisme dan radikalisme di Indonesia.
“Perlu ada gerakan yang masif dan lebih terkoordinasi antar lembaga yang menangani terorisme dan radikalisme,” kata Wapres saat menerima Kepala Pusat Kajian Terorisme dan Radikalisme (CTRS) di rumah dinas Wapres, Jakarta, Selasa .
Wapres menilai keberadaan lembaga penelitian yang khusus meneliti dan menganalisis aksi terorisme dan radikalisme sangat penting sebagai upaya menangkal dan menerapkan sikap antisipatif terhadap keberadaannya.
Ma’ruf Amin mendukung keberadaan pusat studi yang berpusat pada satu institusi agar tidak terjadi tumpang tindih. Hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi acuan bersama antar instansi terkait.
“Saya setuju kalau kajiannya dilakukan bersama-sama, seperti BRIN, akan disentralisasi, yang lain akan menggunakan hasilnya nanti,” jelasnya.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Selain itu, Wapres menekankan agar kementerian/lembaga dapat melakukan kajian atau penelitian secara efektif guna mendapatkan hasil kerja yang optimal tanpa menyia-nyiakan anggaran negara.
“Jangan sampai anggarannya besar tapi hasilnya tidak jelas,” kata Wapres.
Staf Ahli Pusat Studi Terorisme dan Radikalisme (CTRS) Ahmad Muqowwam menyampaikan harapan CTRS sebagai lembaga yang memiliki tujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya antiterorisme dan radikalisme di masyarakat.
“Kami memiliki keinginan yang kuat agar fungsi antiterorisme dan radikalisme tidak hanya menjadi fokus pemerintah, tetapi juga kekhawatiran untuk seluruh masyarakat,” kata Ahmad.
Sebagai informasi, CTRS merupakan lembaga yang mengkaji kajian terkait terorisme dan radikalisme di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
CTRS merupakan wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya memerangi dan memberikan edukasi kepada generasi muda terhadap tindak pidana terorisme.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Harian Pusat Kajian Terorisme dan Radikalisme Firman Fadillah, Direktur Kajian Tety Machyawati, Chairul CTRS.ID Chairul Amri, dan Ketua Program Takwa Untuk Bangsa Erent Twin Santoso.
Sementara itu, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Muhammad Imam Azis, Satya Arinanto, dan Robikin Emhas, serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Wawasan Kebangsaan Slamet Widodo.
Baca juga: Wapres: Kompolnas harus diperkuat, bukan dibubarkan
Baca juga: Vice President: Ada tiga langkah pengembangan Tapera Syariah
Reporter: Rangga Pandu Asmara Jingga
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022