Ini aksi tanpa akhir, sampai kapanpun Suharso tidak turun kita akan terus melakukannya.
Jakarta (Partaipandai.id) – Front Penyelamat Kader Partai (FKPP) menggelar unjuk rasa menuntut Suharso Monoarfa mundur dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Ini aksi yang tidak ada habisnya. Kalau Suharso tidak turun, akan terus kita lakukan. Hari ini ada dua titik, di kawasan Patung Kuda Monas dan Kantor DPP PPP,” kata Ketua Umum PPP Jakarta Selatan Dewan Pertimbangan Muchbari, di Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan, aksinya tidak akan berhenti sampai Suharso turun dari jabatannya. Bahkan, FKPP bersama mahasiswa sepakat mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Suharso dari jabatan menteri.
Muchbari yakin jika Suharso tidak mundur dari jabatannya, majelis partai akan mengambil langkah ekstrem, yakni memecat Suharso secara tidak hormat.
“Karena kami yakin PPP tidak ingin kehilangan suara rakyat. Jadi, lebih baik Suharso dipaksa mengundurkan diri oleh dewan syariah,” tegasnya.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Menurut Muchbari, soal pernyataan Suharso yang belum menerima surat dari majelis partai, itu hanya alasan. Pasalnya, surat-surat dari majelis sudah beredar bahkan di media massa.
“Itu saja alasannya tidak menerima surat. Kalau dia bilang surat majelis tidak sesuai mekanisme, apakah partai yang dipimpinnya selama ini sudah sesuai? Suharso jangan berlindung di AD ART, dia sendiri yang memukulnya,” kata Muchbari.
Sebelumnya, tiga dewan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Ketua Umum Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.
Surat kedua dikirim oleh tiga majelis yang terdiri dari Dewan Syariah, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pertimbangan setelah surat pertama tidak ditanggapi oleh Suharso Monoarfa.
“Permohonan pengunduran diri Suharso Monoarfa ini semata-mata untuk kepentingan kita bersama sebagai pengemban amanah para pendiri PPP,” demikian bunyi surat tersebut.
Tiga majelis yang terdiri dari Dewan Syariah, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pertimbangan kembali mengirimkan surat kepada Suharso.
Surat tertanggal 24 Agustus 2022 itu ditandatangani Ketua Dewan Syariah KH Mustofa Aqil Siroj, Ketua Dewan Kehormatan KH Zarkasih Nur, dan Ketua Dewan Pertimbangan Muhamad Mardiono.
Surat tersebut juga ditandatangani oleh putra mendiang KH Maimoen Zubair, yakni KH Abdullah Ubab Maimoen Zubair dan juga KH Ahmad Haris Shodaqoh, KH Muhyidin Ishaq, KH Fadlolan Musyaffa’.
Baca juga: Tiga majelis PPP kembali meminta Suharso Monoarfa mundur sebagai ketua umum
Baca juga: Suharso: Capres KIB dibahas partai koalisi
Reporter: Fauzi
Redaktur: Budisantoso Budiman
Redaksi Pandai 2022