Jakarta (Partaipandai.id) – Country Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan inklusi digital menjadi kunci sekaligus tantangan dalam mengakselerasi ekonomi digital di Indonesia.
Baca juga: Telkom Indonesia dan Google Cloud menjalin kerjasama strategis
“Kita harus pastikan ekonomi digital juga mencakup semua orang di Indonesia. Ada 260 juta orang dan 210 juta pengguna internet di Indonesia. Itu jumlah yang besar. Tapi, kami ingin memastikan bahwa kami mencakup lebih banyak orang, inklusi itu tidak’ Itu terjadi di kota besar saja,” kata Randy dalam siaran online, Selasa.
Selain inklusi, Randy mengatakan seiring Indonesia telah menunjukkan perubahan besar dalam hal akses internet, pendanaan, logistik, dan kepercayaan konsumen, talenta digital juga harus terus dikembangkan.
“Agar mereka siap bekerja. Masih banyak peluang di berbagai level,” ujarnya.
Baca juga: Pentingnya memahami algoritma digital marketing
Ekonomi digital pun, lanjut Randy, membutuhkan stabilitas (stabilitas) dan keberlanjutan (keberlanjutan) untuk terus meningkatkan nilai. Keberlanjutan melalui program Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) penting untuk diterapkan oleh para pelaku bisnis.
Di sisi lain, Randy juga menyampaikan laporan e-Conomy SEA 2022 yang merupakan laporan multi tahunan yang menggabungkan data dari Google Trends, data dari Temasek, dan analisis dari Bain & Company.
Laporan tersebut memproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan tercapai Nilai Barang Dagangan Bruto (GMV) sebesar USD 77 miliar pada akhir tahun 2022.
Pada tahun 2025, ekonomi digital diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS, terus bertambah Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 19 persen, dan pada tahun 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat pada kisaran 220 hingga 360 miliar dolar AS.
Di Indonesia, perdagangan elektronik, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.
“Kami sangat optimis dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Kami juga memprediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 akan meningkat (senilai) Rp 130 miliar dolar AS, dan pada tahun 2030 akan meningkat tiga kali lipat atau menjadi senilai 260 miliar dolar AS. miliar dolar AS,” kata Randy.
Baca juga: Google memperluas uji coba headset AR ke Kanada
Baca juga: Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia, dan era digital
Reporter: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022