Bantul (Partaipandai.id) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap HUT Kabupaten Bantul ke-191 DIY dapat menjadi momentum bagi pemerintah kabupaten setempat untuk melakukan introspeksi dan retrospeksi.
“Peringatan ini harus dibarengi dengan introspeksi dan retrospeksi, sekaligus mengingat sejarah perjalanan Kabupaten Bantul selama ini, dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” katanya, dalam pengarahan saat menjadi inspektur Upacara HUT di Lapangan Trirenggo, Bantul, Rabu.
Menurut Sultan, simbol sosial ini sebenarnya terpancar dari pusaka Kyai Agnya-Murni, sebagai pesan moral sekaligus apresiasi dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat untuk Kabupaten Bantul.
Baca juga: Bantul menetapkan 12 puskesmas untuk mengembangkan layanan obat tradisional
Agnya dapat diartikan sebagai orang tua atau pemerintahan, dan Murni, selain berarti murni atau otentik, juga dapat diartikan sebagai sifat yang bersih.
“Jadi, pembentukan cagar budaya juga dibarengi dengan pesan sosial menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang beradab, sebagai pilar utama membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa,” ujarnya.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Untuk itu, kata Sultan, dalam mensyukuri perayaan ini, Pemkab Bantul tidak boleh berhenti hanya mengagungkan simbol-simbol budaya tanpa tindakan apapun, sehingga kondisi ideal yang dipancarkan oleh aura pusaka kebesaran dapat tercapai.
Baca juga: Bupati: Pendidikan harus menciptakan kecerdasan intelektual dan emosional
“Yang jelas semua elemen pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul harus bangkit, sejalan dengan niat sangat gembira yang sudah diumumkan,” ujarnya.
Sultan berkata, mendesah bukanlah sebuah “kata benda” dan hanya wacana, tetapi harus menjadi kata kerja yang berkelanjutan dalam orkestrasi pembangunan untuk mewujudkannya.
Baca juga: Masyarakat desa di Bantul akan mengembangkan laboratorium pengelolaan sampah
Wacana ini akan menjadi kenyataan hanya dengan dukungan, partisipasi dan kontribusi seluruh warga Bantul tanpa terkecuali siapapun dia.
“Dengan dukungan penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan adil, pendidik dan peserta didik yang kreatif dan ikhlas berlandaskan ilmu, ulama yang mengamalkan kesalehan ritual dan ketakwaan masyarakat serta menyatukan zikir dan pemikiran, wirausahawan yang inovatif serta didukung oleh warga negara yang kreatif, diharapkan agar lahir model yang sinergis untuk meraih kesuksesan Cita-cita luhur Bantul Harmoni Alam Dan Budaya,” dia berkata.
Reporter: Hery Sidik
Editor: Ade P Marboen
Redaksi Pandai 2022