loading…
Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani saat meluncurkan sistem pertahanan udara anti rudal balistik Shahid Arman. (Foto: Reuters)
“Dengan masuknya sistem-sistem baru ke dalam jaringan pertahanan negara, kemampuan pertahanan udara Republik Islam Iran akan meningkat secara signifikan,” tulis IRNA saat peluncuran rudal di lokasi yang dirahasiakan oleh Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani, pekan lalu.
Peluncuran sistem pertahanan udara anti rudal balistik Shahid Arman ini menyusul semakin meningkatnya ketegangan di Laut Merah antara para pejuang Houthi yang disebut-sebut disokong Iran dan Amerika beserta negara-negara sekutunya seperti Israel.
Houthi di Yaman melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan AS, Inggris, dan Israel di Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gaza di Palestina. Sementara Amerika dan sekutunya membalas dengan menargetkan sasaran di Yaman, serta fasilitas kelompok yang didukung oleh Iran di Irak dan Suriah. Tak tinggal diam, Houthi juga menyerang basis militer AS di Suriah dan Irak. Belakangan, Israel juga ikut-ikutan menyerang target Iran di Suriah.
Spesifikasi Anti Rudal Balistik Shahid Arman Iran
Sistem pertahanan udara anti rudal balistik Shahid Arman merupakan buatan lokal Iran. Dilansir dari Iran Defense, Sabtu (24/2/2024), Shahid Arman mampu mendeteksi 24 sasaran secara simultan dari jarak 180 km, dan secara bersamaan dapat menyerang 12 sasaran dalam waktu kurang dari 20 detik. Shahid Arman juga dirancang untuk menghancurkan pesawat pembom siluman stealth B-2 Spirit.
Shahid Arman merupakan pengembangan dari Tactical Sayyad Air Defense System. Shahid Arman dibekali dengan dua varian radar intai, yakni radar X-band PESA (Passive Electronically Scanned Array) – Johsan based, dan radar S-band AESA (Active Electronically Scanned Array) – Najm 804 based.
Adapun Sayyad-3 merupakan long range surface to air missile with anti ballistic missile dengan jangkauan tembak mencapai 150–200 km. Sayyad 3 ditenagai solid fuel dengan hulu ledak frag-HE (High Explosive) dan punya kecepatan maksimum Mach 4.5 – 5.1. Sementara ketinggian luncurnya maksimum 30 kilometer.
Selain sistem pertahanan udara Shahid Arman, Iran pada bulan Juni 2023 juga meluncurkan rudal balistik hipersonik buatan dalam negeri pertamanya, yang dinamai Fattah, dengan jangkauan 1.400 kilometer.
(msf)