Banyak siswa yang pintar tapi tidak bisa menulis
Jakarta (Partaipandai.id) – Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.Rur. sc. mengatakan, penting bagi mahasiswa sedini mungkin untuk dapat membuat karya ilmiah untuk melatih sikap kritis yang berujung pada terciptanya solusi bagi masyarakat.
Menurutnya, saat ini di Indonesia masih sangat sedikit kehadiran karya tulis ilmiah untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menghadirkan solusi bagi masyarakat.
“Banyak siswa yang pintar tapi tidak bisa menulis. Itu kelemahan kita, padahal penting untuk menuangkan pemikiran kritis, kepekaan menjawab permasalahan di masyarakat, caranya bisa melalui tulisan,” kata Ronny dalam siaran acara virtual dari Jakarta, Kamis.
Baca juga: Peneliti Indonesia Raih The Best Paper Award di UKM Malaysia
Ia berpendapat, penulisan ilmiah yang bisa dilakukan mahasiswa sejak dini bahkan sejak memasuki semester pertama pada masa perkuliahan, sudah seharusnya dilakukan.
Selain mengasah kreativitas dan pemecahan masalah di masyarakat, menulis karya ilmiah juga dinilai mampu mendorong kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi sehingga mampu bersaing dengan sumber daya manusia tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional.
Apalagi dengan situasi generasi terbaru menyambut periode bonus demografi di Indonesia, seharusnya periode ini bisa mendongkrak Generasi Z yang mendominasi bangku kuliah untuk menetaskan lebih banyak tulisan.
Ronny juga memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin memulai menulis ilmiah dengan menambah pengetahuan dan mampu menggali permasalahan di sekitar mereka untuk kemudian dikembangkan menjadi tulisan.
Baca juga: Konferensi Riset Hilir di Unand membahas 1.300 karya ilmiah
Selanjutnya untuk mengasah tulisannya agar berkembang, mahasiswa dapat aktif mencari dan mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau instansi terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Nah, selain pelatihan, mahasiswa juga bisa mengikuti lomba menulis esai. Di tingkat nasional banyak sekali lomba serupa dan diharapkan bisa terus ditingkatkan,” kata Ronny.
Mengacu pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karya tulis ilmiah memiliki arti tulisan yang memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan dan bersifat nonfiksi.
Beberapa keunggulan menulis karya ilmiah antara lain membantu penulis menulis ide dalam bentuk yang pasti, menambah pengalaman, menunjukkan kemampuan penulis dalam bidang yang dipelajari, dan mampu menjadi media promosi diri.
Baca juga: BRIN melatih mahasiswa di Garut untuk bisa menulis karya ilmiah
Baca juga: LIPI memberikan penghargaan kepada pemuda dan peneliti muda Indonesia
Baca juga: Lomba karya ilmiah ini diharapkan Menristek dapat menghasilkan peneliti-peneliti yang unggul
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022