KPK melakukan pendekatan persuasif agar Lukas Enembe kooperatif

Apakah yang bersangkutan harus diperiksa di Singapura?

Jakarta (Partaipandai.id) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pendekatan persuasif agar Gubernur Papua Lukas Enembe bekerja sama dengan penyidik.

“Kami masih terus melakukan pendekatan persuasif agar yang bersangkutan kooperatif. Kami akan tetap menghormati kesehatan yang bersangkutan. Kami sampaikan, baik melalui kuasa hukumnya maupun melalui Kapolda dan Pangdam kemarin agar dapat dilakukan secara persuasif,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di gedung Gedung Persada. KPK Merah Putih, Jakarta, Senin.

Langkah persuasif ini, kata dia, untuk mencegah risiko yang mungkin muncul, misalnya ada penjemputan paksa Lukas Enembe.

“Kita juga harus melakukan perhitungan tentang risiko yang mungkin timbul jika misalnya ada force taking after effect, ya harus kita perhatikan. Tentu bukan masalah yang sulit untuk mengambil secara paksa dengan mengerahkan segala kekuatan. Namun, ada itu risiko yang harus diambil. Kita hitung di sana,” katanya.

Sebelumnya, KPK telah memanggil Lukas Enembe untuk diperiksa sebagai tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (26/9). Namun, dia tidak menjawab panggilan itu dengan alasan masih sakit.

Lukas Enembe, kata Alex, juga menyertakan surat keterangan dokter serta surat keterangan dokter rekam medis.

“Hal ini dibuktikan dengan surat keterangan dokter, baik dokter swasta maupun dokter rekam medis dan rekam medis dari dokter di Singapura. Benar, berdasarkan pernyataan itu, rekam medis dan ada kewajiban atau surat dokter bahwa yang bersangkutan harus segera diperiksa karena jangka waktu tertentu secara teratur. Berdasarkan rekam medisItu harus diperiksa,” katanya.

Ia mengatakan, hal itu memang menjadi pertimbangan KPK. Namun, ia berharap Lukas Enembe bisa hadir terlebih dahulu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Jika Lukas Enembe dari Jayapura untuk diperiksa di Singapura, berarti ia akan menempuh penerbangan yang cukup jauh, atau lebih jauh dari saat ia dari Jayapura menuju Jakarta.

“Haruskah yang bersangkutan diperiksa di Singapura? Saya sudah katakan beberapa kali akan kita periksa, kita lihat kondisi sebenarnya apa, jantung, diabetes, atau penyakit lainnya,” kata Alex.

Alex juga menegaskan tidak ada kekurangan dokter yang kompeten di Indonesia, seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

“Saya ingin sampaikan bahwa tidak sedikit dokter di Indonesia yang ahli di bidang ini. Cipto Mangunkusumo adalah perkumpulan dokter-dokter hebat, termasuk RSPAD,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Kami membawa mereka ke dokter terbaik di sini dan kami mengatakan bahwa jika yang bersangkutan harus dirawat, kami akan memberikannya sampai dokter menyatakan dia sembuh dan siap untuk pemeriksaan. Itu sebenarnya yang kami tawarkan. kepada yang bersangkutan.”

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.

KPK belum secara resmi mengumumkan status tersangka Lukas Enembe. Publikasi konstruksi kasus dan pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan dilakukan apabila telah dilakukan upaya paksa untuk menangkap atau menahan tersangka.

Baca juga: Tokoh adat Papua minta MRP dan DPRP bantu fasilitasi KPK
Baca juga: Pengamat: KPK bekerja atas dasar hukum dan tidak bisa diintervensi oleh politik

Reporter: Benardy Ferdiansyah
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *