Memuat…
Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyatakan bahwa vaksinasi merupakan upaya untuk mencapai zero case atau nol kasus PMK. Foto/MPI/Ilustrasi.doc
Satgas PMK mencatat, dari 37 provinsi, 24 provinsi terpapar wabah PMK. Dari jumlah itu, enam provinsi tidak menemukan kasus baru atau nol, yakni Bali, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan DKI Jakarta.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengungkapkan, pihaknya telah menerapkan sejumlah strategi agar bisa masuk ke salah satu provinsi yang mencatat nol kasus baru PMK. Dikatakannya, DKI Jakarta patuh dalam melakukan vaksinasi terhadap ternak yang rawan PMK.
“Petugas melakukan vaksinasi ternak di Balai Peternakan DKI Jakarta untuk memberikan kekebalan pada kelompok hewan yang rentan PMK,” kata Suharini kepada Jumat (12/8/2022).
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Berdasarkan data dari situs resmi Satgas PMK per 11 Agustus 2022, sebanyak 1.168 ekor sapi di DKI Jakarta yang telah divaksinasi dan total 991 ekor sapi yang sembuh dari PMK. Selain itu, kata Suharini, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat terhadap pergerakan hewan.
“Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP melakukan kegiatan penertiban dengan menutup pergerakan hewan di area kasus,” ujarnya. Membaca: Pemerintah Optimis Nol Kasus PMK Sampai Akhir 2022
Dinas KPKP DKI Jakarta juga melakukan upaya penanganan sapi yang terinfeksi dan memiliki gejala klinis. Upaya tersebut telah menunjukkan hasil berupa kesembuhan pada ternak yang sakit.
Sementara itu, dalam penanganan PMK, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menekan penularan penyakit ini terutama di provinsi penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat. , Aceh, dan Jawa Tengah.
Selain itu, sebagai upaya menekan penularan, pemerintah mendorong percepatan vaksinasi untuk ternak sehat. Vaksinasi memiliki kemampuan untuk mengontrol jumlah kasus PMK.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menyatakan kasus PMK di Indonesia ditargetkan turun dan mencatat nol kasus baru hingga akhir tahun ini.
“Kami bekerja dengan jangka waktu enam bulan sejak Satgas dibentuk. Artinya kita berharap akhir tahun ini kita bisa mengendalikan situasi dengan penurunan jumlah kasus yang dilaporkan dari waktu ke waktu, terkait kasus positif,” kata Wiku dalam acara online, Kamis, 4 Agustus 2022.
Optimisme ini terkait dengan ketatnya kontrol dan koordinasi rutin dari pusat hingga daerah dalam menekan penyebaran wabah tersebut. Hal ini agar pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan multilevel yang tertuang dalam lima strategi Satgas PMK, yaitu biosekuriti, pengobatan dan pemulihan ternak, pengujian ternak, penyembelihan bersyarat, dan vaksinasi.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik yang terinfeksi maupun yang bebas infeksi. Untuk memastikan mereka melindungi wilayahnya (untuk zona hijau) dan untuk zona merah, mereka diharapkan untuk terus melaporkan kondisi terkini,” pungkas Wiku.
(hab)