Sidoarjo, NATION Daily – Calon Bupati Sidoarjo (Bacabup) Masa Depan Bambang Haryo Soekartono (BHS) menginginkan batik Sidoarjo terus berkembang dan tidak punah. Harapan itu terungkap saat BHS mengunjungi UKM batik di Desa Ngares Rejo, Kecamatan Sukodono, Sabtu (18/4).
BHS mengajukan sejumlah gagasan agar batik khas Sidoarjo bisa berkembang dan tidak punah. Diantaranya, BHS menginginkan keterampilan membatik dimasukkan dalam kurikulum SMK di Sidoarjo. “Ini pernah diterapkan ketika Presiden Soeharto, siswa SMK, melakukan kerja praktek membatik,” kata politikus Gerindra itu.
BHS juga mendorong para perajin batik di Sidoarjo untuk terus mewariskan keterampilan membatik mereka kepada generasi penerus. “Agar ada regenerasi perajin batik,” terang penerima penghargaan Honorary Mention dari Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FTK ITS), pertengahan Maret 2020.
Agar batik Sidoarjo menjadi andalan UMKM dan mendukung PAD, diperlukan sejumlah terobosan. BHS mengatakan upaya tersebut bisa dengan mewajibkan ASN memakai seragam batik Sidoarjo dan mendorong perusahaan agar karyawannya memakai batik Sidoarjo. Selain itu, ia menyarankan warga untuk memakai batik Sidoarjo pada Hari Batik Nasional.
Dengan upaya ini diharapkan batik Sidoarjo dapat dikenal luas, baik secara nasional maupun internasional. “Sekaligus menyiapkan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, memudahkan perizinan dan memfasilitasi jika batik ingin dinaikkan ke Standar Nasional Indonesia (SNI),” jelas BHS.
Anggota DPRD Sidoarjo Warih Andono menyatakan, pengembangan UKM batik Sidoarjo perlu dibuat peraturan daerah. Perda ini akan mengatur beberapa hal agar batik Sidoarjo berkembang. “Peraturan tersebut juga meningkatkan daya beli masyarakat sehingga UKM batik di Sidoarjo berkembang pesat,” ujarnya saat mendampingi BHS. (st/rd)