BEIJING (Partaipandai.id) – China telah menggunakan teknologi hujan buatan sejak Agustus untuk membantu daerah mengatasi kekeringan, kata Badan Meteorologi China (CMA), Selasa (6/9).
Dari 1 hingga 31 Agustus, pesawat melakukan 75 penerbangan dengan total 211 jam untuk menginduksi hujan buatan di daerah yang dilanda kekeringan, termasuk Hubei, Chongqing, Henan dan Shaanxi, kata pejabat CMA Zhao Zhiqiang pada konferensi pers.
Zhao mengatakan rekayasa hujan buatan ini diperkirakan telah mencakup area seluas 1,45 juta km persegi, berperan penting dalam mengurangi kekeringan dan suhu tinggi, meningkatkan cadangan air, dan menstabilkan produksi pertanian.
Operasi tersebut juga didukung oleh teknologi mutakhir seperti satelit meteorologi, radar cuaca dan drone, kata pejabat tersebut.
Zhao menambahkan bahwa hujan buatan juga telah membantu mengatasi kebakaran hutan yang disebabkan oleh cuaca panas di Chongqing dan Sichuan.
Cina mencatat musim panas terpanas sejak 1961 ketika mulai menyimpan catatan meteorologi lengkap.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Suhu rata-rata China dari 1 Juni hingga 31 Agustus mencapai 22,3 derajat Celcius, 1,1 derajat Celcius lebih tinggi dari periode yang sama di tahun-tahun reguler dan tertinggi sejak 1961, menurut Pusat Iklim Nasional.
Reporter: Xinhua
Editor: Teguh Handoko
Redaksi Pandai 2022