Hal ini untuk melacak dan mengungkap dugaan transaksi individu atau organisasi yang terlibat terorisme.
Jakarta (Partaipandai.id) –
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap seluruh aliran dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan memberikan penjelasan yang baik kepada penyidik agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat terkait kasus tersebut.
“Ini mengingat indikasi keuangan mencurigakan dari data aliran keuangan ACT. Padahal, PPATK sudah menemukannya sejak 2014,” kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ia juga meminta PPATK memberikan dukungan data baik kepada tim penyidik Polri maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar hasil analisis transaksi keuangan ACT terkait temuan indikasi pendanaan terorisme dapat segera ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan yang mendalam.
“Ini untuk melacak dan mengungkap dugaan transaksi individu atau organisasi yang terlibat terorisme,” katanya.
Pemerintah, kata dia, juga bisa melakukan audit menyeluruh terhadap keuangan ACT, kemudian meminta ACT memberikan informasi secara terbuka kepada penyidik dan masyarakat. Dengan demikian, persoalan indikasi tindak pidana yang dilakukan oleh ACT dapat terungkap lebih jelas.
Bamsoet juga mengingatkan PPATK untuk lebih dini melaporkan informasi transaksi keuangan mencurigakan kepada penegak hukum agar sesuai dengan hukum positif yang berlaku.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana di Jakarta, Rabu (6/7), menyebut beberapa nama yang dipelajari PPATK berdasarkan hasil koordinasi dan hasil kajian dari PPATK. basis data-miliknya.
“Ada yang terkait dengan pihak ini yang masih dicurigai, ya patut diduga yang bersangkutan ditangkap sebagai salah satu dari 19 orang yang ditangkap polisi di Turki karena terkait dengan Al Qaeda, si penerima,” kata Ivan Yustiavandana.
Namun, Ivan mengatakan, PPATK masih mempelajari apakah transaksi terhadap pihak yang diduga terkait Al Qaeda itu kebetulan.
“Ini masih dalam kajian lebih lanjut apakah ini dimaksudkan untuk kegiatan lain atau ini kebetulan,” katanya.
Baca juga: Ahyudin mengaku tidak ada penyelewengan dana di ACT
Baca juga: Presiden ACT Ibnu Khajar bawa koper ke Bareskrim Polri
Reporter: Syaiful Hakim
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022