Malang, Jawa Timur (Partaipandai.id) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan korban tewas akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.
Listyo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan, sebelum dilakukan pemutakhiran data, jumlah korban meninggal dinyatakan 129 orang, namun setelah dilakukan proses verifikasi, ditemukan adanya duplikasi data.
“Jumlah orang yang diverifikasi dari awal 129 orang, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan 125 orang karena ada double record,” kata Listyo.
Baca juga: Ketua DPR minta diusut tuntas tragedi Kanjuruhan
Listyo menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa yang menewaskan ratusan orang tersebut. Mereka akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan pendataan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Stadion Kanjuruhan. Nantinya, hasil pendataan dan perkembangannya akan dipresentasikan ke publik.
“Saat ini kami sedang mengumpulkan data di TKP untuk mengetahui secara lengkap dan akan kami sampaikan perkembangan yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan tersebut membuat sejumlah suporter turun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan semakin besar dimana sejumlah suar dilempar termasuk benda lain. Aparat gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para pendukung.
Petugas keamanan kemudian melakukan tindakan preventif dengan melakukan pengalihan agar suporter tidak masuk ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, petugas akhirnya menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan karena ketidakpuasan suporter tim berjuluk Singo Edan itu turun ke lapangan untuk bertindak anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Baca juga: Yenni Wahid Ajak Artis Lima Gunung Doakan Korban Stadion Kanjuruhan
Baca juga: Pentingnya menjaga mentalitas kolektif agar kejadian Malang tidak terulang kembali
Baca juga: Polisi korban tragedi Kanjuruhan dimakamkan di Tulungagung
Reporter: Vicki Febrianto
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022